Kuliah Online

Indonesia saat ini sedang mengalami bencana nasional karena COVID 19, untuk melakukan pencegahan dari virus tersebut, banyak sekolah,universitas , dan kegiatan yang diliburkan untuk mencegah penularan, itu juga terjadi di universitas yang saat ini saya berkuliah disana.

Universitas Sriwijaya saat ini menerapkan aturan bahwa proses pembelajaran dipercepat menjadi 2 minggu setelah keputusan rektor di tetapkan, itu artinya per tanggal 28 semester genap di Unsri sudah selesai.

Dari kebijakan tersebut , banyak yang pro dan kontra. Dari sisi yang mendukung tentu waktu libur akan lebih banyak , sedangkan sisi kontra , tentu akan banyak tugas yang tiba-tiba diberikan , dan proses pembelajaran tidak efektif. 

Unsri juga menghimbau supaya kegiatan tatap muka dan pertemuan-pertemuan tidak dilakukan, tentu proses pembelajaran akan dialihkan secara online, sehingga banyak dosen yang belum paham dan mengerti bagaimana pembelajarn yang efektif secara online.

Disini saya akan fokus ke proses pembelajaran yang kebanyakan dilakukan dosen terutama yang saya temui yaitu dosen kebanyakan membagikan materi saja, dan jika ada pertanyaan silahkan di tanyakan di grub WA atau Google Classroom. Kemudian ada yang langsung memberikan macam-macam tugas kuliah, tentu bisa dibayangkan jika setiap mata kuliah memberikan tugas, bayangkan betapa stressnya mahasiswa, dan waktu pengumpulan dipercepat.

"Saya kasih materinya ini, jika ada pertanyaan silahkan"

Saya tidak setuju dengan pembelajaran seperti itu, tentunya pembeljaran yang efektif tidak akan terjadi , penggunaaan WA grub atau Google Classroom efektif jika dilakukan ketika ujian, dan tidak efektif jika dilakukan untuk pembelajran online.

Saya menyarankan agar melakukan telekomunikasi menggunakan aplikasi Skype, Google Meet, Zoom, sehingga ada kontak tatap muka walaupun lewat video call, sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan ada dialektika ilmu pengetahuan.

Dosen juga harus mau tidak mau belajar tentang cara menggunakannya dan tidak alergi pada pembaruan.

Tulisan ini saya tulis untuk peningkatan sumber daya dan sesuai tujuan dari Kampus Merdeka sehingga insan intelektual bisa bebas dari intervensi manapun dan menjadi pedagog, bukan demagog. 

Komentar

Postingan Populer